Haiii, kali ini saya akan membahas tentang sebuah tempat yang patut anda kunjungi. pasalnya tempat ini sangat bagus dan penuh daya magic. tempat ini adalah salah satu rute sebagai tempat untuk metirta yatra yang akan diadakan oleh sekolah saya, tapi sayangnya saya tidak ikut. karena tidak mendapat izin (restu ajik/ayah), pasalnya ada urusan tertentu yang harus diselesaikan. tapi tidak apa-apa, kali ini saya akan memberikan informasi yang saya dapat dari jalan-jalan lewat internet tentang tempat Sebatu ini. okelah daripada ceritanya ngelantur kemana-mana meending langsung saja pada topik yang dibicarakan.
Sebatu…….., saat ini timbul keinginan saya untuk menuliskannya di Blog ini dengan harapan bisa sharing atau bisa dijadikan gambaran bagi teman teman yang akan melaksanakan Penglukatan ke Desa Sebatu ini.
Adapun lokasinya yg terletak di banjar sebatu,desa sebatu, kecamatan tegallalang , kabupaten gianyar. kira-kira 40 Km dari Kota Denpasar atau 21 Km dari Kota Gianyar. Tempat ini dapat dikunjungi dengan mudah melalui desa Peliatan atau melalui Tampaksiring.
Pura Sebatu, sungguh indah dan menarik, sangat berpotensi untuk dikembangkan pada konsep wisata spiritual. Pemandangan alam yang indah, air yang jernih dan suasana magis sungguh terasa begitu memasuki areal Pura Sebatu. Pura Sebatu juga merupakan Pura yang sangat keramat dan magis.
Adapun sarana-sarana untuk penangkilan / melukat disini yaitu:
1.daksina pejati,terutama bagi mereka yang pertama kali melukat.
2.pejati yg dibawa hendaknya berisi pisang/biu kayu, berisi bunga tunjung warna bebas.
3.sarana muspa menggunakan kuangen dengan menggunakan bunga jempiring,sekar tunjung biru & pis bolong (uang bolong) 11 kepeng.
4.Pakaian yg di pakai nangkil yaitu pakaian adat bali, dimana pada saat melukat boleh hanya memakai kain kamen dan disarankan untuk tidak memakai perhiasan.
tata cara melukat adalah sebagai berikut :
1.melakukan persembahyangan di pelinggih pura dalem pingit & kusti yang letaknya agak diatas dari tempat pesiraman,dengan menggunakan sarana kewangen. biasanya dipimpin oleh pemangku pada saat hari keagamaan spt purnama, kajeng kliwon, dsb.
2.usai sembahyang,kewangen yang ada uang kepengnya dibawa kelokasi melukat. caranya, kewangen di letakan di depan jidat atau ubun ubun seperti saat kita muspa, dengan membasahi kepala dan ubun ubun, setelah kepala basah lepas kewangan agar hanyut bersama air.
3.setelah selesai melukat,pemedek sembahyang sekali lagi di pelingih yang ada di dekat batu, sekalian nunas tirta dan bija.
Keunikan dari tempat melukat di Sebatu ini adalah adanya perubahan warna air yang di pakai melukat setelah melalui badan kita, untuk orang yang memiliki penyakit biasanya airnya menjadi keruh (seperti air beras) . Disamping itu menurut pemangku setempat, Wanita yang lagi dapet tamu bulanan ( cuntaka ) dan anak kecil yang belum ketus gigi tidak diperbolehkan ikut melukat di tempat ini karena akan menangis terus menerus katanya. Jangan kaget bila pada saat melukat kita menjumpai ada penangkil yang nangklang-nengkleng seperti tarian rangda dan mengeluarkan suara suara seram atau aneh, bahkan banyak pula yang kerauhan, dan banyak lagi keanehan dan aura magis yang lainnya.
Di areal paling ujung bagi pemedek yang sudah selesai melukat telah disiapkan tempat untuk ganti pakaian, kemudian pulang menyusuri jalan setapak yang penuh tanjakan dengan anak tangga yang sedikit licin namun tetap mengasikkan karena udaranya yang segar dengan diiringi kicauan burung mendayu.
Nah, gimana jadi ingin pergi kesana bukan, ya walaupun kedengarannya seram. tempat ini bisa dijadikan sebagai tempat untuk meningkatkan kesucian lahir dan batin. karena dapat membersihkan penyakit mulai dari medis maupun non medis.
sekian dulu informasinya ya kita ketemu lagi di judul posting berikutnya....
Sebatu…….., saat ini timbul keinginan saya untuk menuliskannya di Blog ini dengan harapan bisa sharing atau bisa dijadikan gambaran bagi teman teman yang akan melaksanakan Penglukatan ke Desa Sebatu ini.
Adapun lokasinya yg terletak di banjar sebatu,desa sebatu, kecamatan tegallalang , kabupaten gianyar. kira-kira 40 Km dari Kota Denpasar atau 21 Km dari Kota Gianyar. Tempat ini dapat dikunjungi dengan mudah melalui desa Peliatan atau melalui Tampaksiring.
Pura Sebatu, sungguh indah dan menarik, sangat berpotensi untuk dikembangkan pada konsep wisata spiritual. Pemandangan alam yang indah, air yang jernih dan suasana magis sungguh terasa begitu memasuki areal Pura Sebatu. Pura Sebatu juga merupakan Pura yang sangat keramat dan magis.
Adapun sarana-sarana untuk penangkilan / melukat disini yaitu:
1.daksina pejati,terutama bagi mereka yang pertama kali melukat.
2.pejati yg dibawa hendaknya berisi pisang/biu kayu, berisi bunga tunjung warna bebas.
3.sarana muspa menggunakan kuangen dengan menggunakan bunga jempiring,sekar tunjung biru & pis bolong (uang bolong) 11 kepeng.
4.Pakaian yg di pakai nangkil yaitu pakaian adat bali, dimana pada saat melukat boleh hanya memakai kain kamen dan disarankan untuk tidak memakai perhiasan.
tata cara melukat adalah sebagai berikut :
1.melakukan persembahyangan di pelinggih pura dalem pingit & kusti yang letaknya agak diatas dari tempat pesiraman,dengan menggunakan sarana kewangen. biasanya dipimpin oleh pemangku pada saat hari keagamaan spt purnama, kajeng kliwon, dsb.
2.usai sembahyang,kewangen yang ada uang kepengnya dibawa kelokasi melukat. caranya, kewangen di letakan di depan jidat atau ubun ubun seperti saat kita muspa, dengan membasahi kepala dan ubun ubun, setelah kepala basah lepas kewangan agar hanyut bersama air.
3.setelah selesai melukat,pemedek sembahyang sekali lagi di pelingih yang ada di dekat batu, sekalian nunas tirta dan bija.
Keunikan dari tempat melukat di Sebatu ini adalah adanya perubahan warna air yang di pakai melukat setelah melalui badan kita, untuk orang yang memiliki penyakit biasanya airnya menjadi keruh (seperti air beras) . Disamping itu menurut pemangku setempat, Wanita yang lagi dapet tamu bulanan ( cuntaka ) dan anak kecil yang belum ketus gigi tidak diperbolehkan ikut melukat di tempat ini karena akan menangis terus menerus katanya. Jangan kaget bila pada saat melukat kita menjumpai ada penangkil yang nangklang-nengkleng seperti tarian rangda dan mengeluarkan suara suara seram atau aneh, bahkan banyak pula yang kerauhan, dan banyak lagi keanehan dan aura magis yang lainnya.
Di areal paling ujung bagi pemedek yang sudah selesai melukat telah disiapkan tempat untuk ganti pakaian, kemudian pulang menyusuri jalan setapak yang penuh tanjakan dengan anak tangga yang sedikit licin namun tetap mengasikkan karena udaranya yang segar dengan diiringi kicauan burung mendayu.
Nah, gimana jadi ingin pergi kesana bukan, ya walaupun kedengarannya seram. tempat ini bisa dijadikan sebagai tempat untuk meningkatkan kesucian lahir dan batin. karena dapat membersihkan penyakit mulai dari medis maupun non medis.
sekian dulu informasinya ya kita ketemu lagi di judul posting berikutnya....
5 komentar:
:D
:h:
:a:
http://i925.photobucket.com/albums/ad92/pendi_05/kucing/emotionmonyet/th_m062.gif
saya tertarik gan... terima kasih infonya
bisa dilegkapi denah nya nggak atau koordinat di google map, jadi lebih gampang klo mo kesana
suksma
:a: :b: :c: :d: :e: :f: :g: :h: :i: :j: :k: :a: :b: :c: :d: :e: :f: :g: :h: :i: :j: :k: :l:
Posting Komentar
berkomentarlah apapun tentang apa yang telah anda baca di atas, namun gunakan kata-kata yang sopan, tidak melecehkan, ataupun kata-kata kotor demi kenyamanan kita bersama. Salam Bloger Indonesia!